“Kalau kita ingin hasil pendidikan yang luar biasa, maka kita tidak bisa hanya berpikir dan bertindak biasa-biasa saja.” Ungkapan itu sangat sesuai untuk mendorong akselerasi kualitas pendidikan di Indonesia saat ini. Karena itu, Kemendikbudristek menyusun berbagai program yang tidak biasa-biasa saja. Salah satu programnya adalah meningkatkan daya saing bangsa melalui pemberian izin pendirian universitas asing di Indonesia.
Pada 14 April 2022, Monash University meresmikan cabangnya di Indonesia. Universitas yang berpusat di Australia itu merupakan universitas asing pertama di Indonesia. Kampusnya berlokasi di Green Office Park 9, Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang Selatan.
Berdirinya cabang Monash University di Indonesia tentu telah melalui prosedur dan persyaratan yang ketat. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (PT) memuat persyaratan penyelenggaraan PT asing, antara lain PT sudah tetrakreditasi, wajib memperoleh izin pemerintah, berprinsip nirlaba, bekerja sama dengan PT Indonesia, dan wajib mendukung kepentingan nasional. Permenristekdikti Nomor 53 Tahun 2018 tentang Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) kian mempertegas persyaratan, bahwa pendirian PTLN untuk kepentingan nasional. Pada pasal 2 dinyatakan, pendirian PTLN bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Kompetensi Global
Hadirnya universitas asing ditujukan untuk mengakselerasi kepentingan nasional dalam meningkatkan kompetensi global, agar dapat berkiprah di kancah internasional. Program itu mendorong terciptanya profil Pelajar Pancasila, yaitu perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nila-nilai Pancasila. Bidang studi diizinkan untuk PTLN adalah bidang studi yang dibutuhkan secara global, tetapi belum berkembang secara nasional.
Monash University di Indonesia menyelenggarakan program pascasarjana pada bidang Data Science, Public Policy, Urban Design dan Business Innovation. Di bidang Data Science, misalhnya, baru ada lima
PT di Indonesia yang menyelenggarakan studi itu pada jenjang S-1, sementara jenjang pascasarjana belum ada.
Lulusan program studi yang sangat dibutuhkan dunia global dari universitas dengan jaringan internasional, diharapkan memiliki kompetensi global berdaya saing tinggi. Inilah generasi masa depan yang dibutuhkan negara. Bangsa yang dapat duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa- bangsa lain di dunia.
Kehadiran universitas asing di Indonesia seyogyanya kita sambut secara positif. Adaptif, ingin tahu, suka belajar, kolaboratif, dan senang terhadap kemajuan merupakan sikap yang diperlukan dalam mengambil hikmah hadirnya universitas asing tersebut. Dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, kita bisa mengadopsi dan mengadaptasi yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan.
Mengambil hikmah dari hadirnya universitas asing merupakan tantangan bagi semua universitas. Respons positif dari semua universitas diperlukan agar kehadiran PTLN ini betul-betul mendukung kepentingan nasional, bukan sebaliknya. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bisa menjadi program andalan dalam berkolaborasi dengan universitas asing. (dimuat di Suara Merdeka edisi 9 Mei 2022 oleh Dr. Main Sufanti, M.Hum, dosen PBSI FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta).