ORIENTASI PELAKSANAAN PPG PRAJAB 2022

Surakarta, 30 September 2022

Sebanyak 472 mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan mengikuti Orientasi Pelaksanaan PPG yang diselenggarakan oleh FKIP UMS di Auditorium Mohammad Djazman Kampus I. Para mahasiswa PPG tersebut terbagi dalam 6 Prodi, yaitu Bahasa Indonesia (30), Bahasa Inggris (96), Biologi (70), Matematika (26), PPKn (27) dan PGSD (223). Dalam sambutannya Dekan FKIP, Prof. Dr. Sutama, M.Pd., menekankan adanya saling menghargai dan toleransi antar sesama peserta PPG karena seperti dilaporkan oleh Ketua PPG FKIP UMS, Dra. Siti Zuhriah Ariatmi, M.Hum, bahwa para peserta ini berasal dari berbagai daerah, suku maupun agama. Dari catatan penyelenggara diperoleh informasi bahwa para peserta PPG Prajab 2022 adalah lulusan dari 44 perguruan tinggi baik di Jawa Tengah maupun dari luar Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP UMS menyempaikan perlunya para mahasiswa PPG untuk bisa beradaptasi terhadap perubahan yang sangat cepat di dunia pendidikan dengan menyiapkan dan menjadikan diri sendiri sebagai agen perubahan (agent of change) pada posisi ujung tombak proses yang tengah dijalani dengan menjadi guru yang unggul, profesional berdasarkan Pancasila. Di samping itu juga ditekakan agar para mahasiswa PPG menghayati dan mengamalkan 9 karakter pendidikan anti kurupsi seperti misalnya menjunjung tinggi kejujuran, tanggungjawab dan berdisiplin (tepat waktu dan menaati peraturan), serta menguasai kompetensi dasar yang berorientasi kepada peserta didik.

Pada Kesempatan yang sama Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. mengingatkan para mahasiswa PPG bahwa banyak ahli atau pakar pendidikan saat ini yang sudah tidak lagi memaknai pendidikan yang sebelumnya terkonsep, mereka memaknai konsep pendidikan saat ini yaitu berorientasi pada dunia kerja yang kurang memperhitungkan pendidikan karakter. Guru, selain dituntut untuk profesional, juga dituntut untuk memiliki akhlak yang baik sebagai wujud kompetensi spiritual. Calon guru harus menguasai IT dengan selalu mengembangkan potensi diri dalam bidang IT melalui studi lanjut, mengikuti workshop dan seminar-seminar. Dari langkah-langkah tersebut diharapkan nanti pada saat Indonesia mencapai golden age di tahun 2045 bangsa Indonesia mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman pada saat itu.