SOSIALISASI PROGRAM PENUGASA DOSEN DI SEKOLAH (PDS)

Pabelan, 10 Juli 2018.

Sosialisasi dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi dengan stakeholder yang berkaitan dengan program PDS yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan Surakarta, Pengawas Pendidikan, Dosen-PDS, Kepala Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra, serta Guru Mitra. Sebelum melaksanakan program PDS, FKIP UMS melaksanakan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta dan Kabid Kurikulum agar program ini dapat berjalan lancar serta lebih sesuai dengan program yang dikedepankan pemerintah Kota Surakarta. Koordinasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapat masukan tentang keberlangsungan program PDS. Selain itu, masukan dan saran dari dinas pendidikan juga diperoleh melalui kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas pendidikan. Melalui koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta maka komunikasi dengan sekolah-sekolah juga akan lebih lancar.

Sosialisasi kepada Dosen-PDS, Kepala Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra, serta Guru Mitra dilaksanakan dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program PDS. Informasi mengenai PDS yang diberikan yaitu mulai dari perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi dan monitoring. Perencanaan program yang diinfokan yaitu kegiatan workshop dengan menyebarkan materi presentasi workshop dan persiapan terkait penugasan dosen di sekolah. Berbagai informasi mengenai pelaksanaan program PDS disebarkan melalui media cetak dan elektronik. Beberapa media elektronik yang dipakai untuk menyebarkan informasi dan materi kepada dosen serta guru mitra yaitu email, whatsapp, dropbox, dan google drive.

WorkshopProgram Penugasa Dosen di Sekolah (PDS)

Kegiatan workshop bertujuan agar dosen dan guru mitra sudah menyusun draft perangkat pembelajaran yang akan diterapkan sebelum kegiatan penugasan dosen mengajar di sekolah. Draft perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu: RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan instrumen penilaian hasil belajar. Oleh karena itu, beberapa kegiatan workshop yang dilaksanakan untuk menyukseskan pelaksanaan program PDS adalah: a) workshop pengembangan perencanaan pembelajaran, b) workshop pengembangan bahan ajar, c) workshop pengembangan media pembelajaran, d) workshop evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik, e) workshop lesson study, serta f) pengayaan sumber belajar berbasis referensi digital. Sasaran kegiatan perencanaan Program PDS yaitu: dosen yang ditugaskan dalam program PDS serta guru mitra di Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra.

a.    Workshop Pengembangan Perencanaan Pembelajaran

1)  Deskripsi Kegiatan

Kegiatan workshop pengembangan perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini memfasilitasi dosen FKIP UMS untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman kepada guru mitra di Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra mengenai pengembangan perencanaan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Kegiatan workshop pengembangan perencanaan pembelajaran bertujuan untuk menyatukan persepsi dosen dan guru untuk menemukan solusi terkait dengan proses pembelajaran di sekolah sesuai dengan pendekatan dan teori pembelajaran, kondisi kelas, serta kemampuan siswa yang akan dicapai. Tujuan dari workshop ini adalah agar model/metode yang digunakan oleh dosen dan guru mitra bersifat inovatif, menyenangkan, dan mengaktifkan peserta didik. Setelah mengikuti kegiatan workshop, peserta diharapkan dapat menyusun Silabus dan komponen RPP sesuai dengan Kurikulum 2013.

Perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara menyampaikan (metode, model, dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis. Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang matang maka proses belajar mengajar bisa lebih efektif dan efisien. Dosen dan guru mitra yang berperan sebagai perencana harus dapat memutuskan bentuk perencanaan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan workshop pengembangan perencanaan pembelajaran memiliki peran penting dalam membantu guru untuk menyusun rencana pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan sesuai dengan perkembangan IPTEK.

b.    Workshop Pengembangan Bahan Ajar

1)    Deskripsi Kegiatan

Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.  Dengan menggunakan bahan ajar, dosen dan guru mitra akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran, siswa akan lebih terbantu, dan lebih mudah dalam belajar.  Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Oleh karena itu, agar dosen dan guru mitra dapat berkolaborasi menyusun bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik maka perlu adanya workshop pengembangan bahan ajar.

Kegiatan workshop pengembangan bahan ajar merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran guru untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini memfasilitasi dosen yang ditugaskan dalam program PDS untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman kepada guru di Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra mengenai pengembangan bahan ajar yang kreatif dan inovatif. Kegiatan ini memfasilitasi dosen dan guru mitra untuk mendapatkan penjelasan tentang konsep dan jenis bahan ajar, prinsip-prinsip penyusunan bahan ajar, dan pembuatan bahan ajar teks dan non teks (computer based). Workshop pengembangan bahan ajar dilaksanakan dengan tujuan agar dosen dan guru mitra dapat berkolaborasi menyusun bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan  lingkungan sosial siswa.

 

c.    Workshop Pengembangan Media Pembelajaran

1)    Deskripsi Kegiatan

Kegiatan workshop pengembangan media pembelajaran merupakan kegiatan untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengembangkan media ajar yang interaktif, kreatif, dan sesuai dengan perkembangan IPTEK untuk membantu proses pembelajaran. Kegiatan ini memfasilitasi dosen FKIP UMS untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman kepada guru di Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra mengenai pengembangan media pembelajaran manipulatif dan media pembelajaran berbasis IT (Information and Technology). Kegiatan ini memfasilitasi dosen dan guru mitra untuk mendapatkan pemahaman tentang urgensi media pembelajaran, teknik memilih, memanfaatkan, dan mengembangkan media pembelajaran, pembuatan media pembelajaran manipulatif, dan pembuatan media pembelajaran berbasis IT dengan berbagai macam aplikasi. Workshop pengembangan media pembelajaran dilaksanakan dengan tujuan agar guru dapat menyusun media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan perkembangan IPTEK.

Seiring perkembangan ilmu dan teknologi, media pembelajaran yang digunakan semakin canggih dalam proses belajar mengajar. Pentingnya mengembangkan media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses belajar mengajar bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning). Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dan dipilih dengan baik. Pengembangan media pembelajaran memerlukan analisis yang komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu workshop pengembangan media pembelajaran memiliki peran penting dalam memfasilitasi dosen dan guru mitra untuk menghasilkan media belajar edukatif dan media pembelajaran berbasis IT sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

d.    Workshop Evaluasi Pembelajaran dan Penilaian Autentik

1)    Deskripsi Kegiatan

Kegiatan workshop evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik merupakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman guru dalam menyusun evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik sesuai dengan Kurikulum 2013. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang teknis evaluasi dan penilaian hasil belajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan mempertimbangkan karakteristik siswa. Kegiatan ini memfasilitasi dosen FKIP UMS untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada guru di Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra mengenai evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik. Kegiatan ini memfasilitasi dosen dan guru mitra untuk mendapatkan penjelasan tentang penilaian hasil pembelajaran, jenis-jenis penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian, karakteristik penilaian pada Kurikulum 2013, pengertian penilaian (assessment) dan penilaian autentik (asesmen autentik), ruang lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian. Evaluasi proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen dan guru mitra selanjutnya dibuat dalam jurnal refleksi yang disusun setiap kali selesai proses pembelajaran.

Pokok bahasan yang akan disampaikan dalam workshop pengembangan bahan ajar yaitu: penilaian hasil pembelajaran, jenis-jenis penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian, karakteristik penilaian pada Kurikulum 2013, pengertian penilaian (assessment) dan penilaian autentik (asesmen autentik), ruang lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pembuatan evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik dengan mempertimbangkan karakteristik siswa. Setelah mengikuti workshop evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik, dosen dan guru mitra diharapkan mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

Mutu pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sistem penilaian (assesment). Berdasarkan Permendikbud Nomor 81A tahun 2013, istilah penilaian (assesment) terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Ketiga istilah tersebut mempunyai makna yang berbeda, meskipun saling berkaitan. Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015, penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015, penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi atau bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Komponen penilaian yang terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menjadi komponen yang harus dilakukan dalam implementasi Kurikulum 2013. Melalui kegiatan workshop evaluasi pembelajaran dan penilaian autentik, guru diharapkan dapat mencari teknik yang tepat untuk melakukan evaluasi atau penilaian bagi siswa agar ketiga komponen penilaian, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dapat terlaksana dengan baik.

e.    Workshop Lesson Study

1)    Deskripsi Kegiatan

Kegiatan workshop lesson study merupakan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dosen dan guru mitra dalam mengelola pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini memfasilitasi dosen FKIP UMS dan guru mitra untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan lesson study. Kegiatan ini memfasilitasi dosen dan guru mitra untuk mendapatkan penjelasan tentang proses meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (do), refleksi (see). Pada tahap refleksi, peserta menganalisis pembelajaran yang selama ini berjalan di sekolah dan menemukan masalah dalam pembelajaran, kemudian menentukan berbagai alternatif solusi dari permasalahan tersebut. Selanjutnya, dosen dan guru mitra melakukan tindak lanjut dengan melakukan kolaborasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan.

Workshop Lesson Study dilaksanakan dengan tujuan agar dosen dan guru dapat merancang pelaksanaan pembelajaran yang dapat melibatkan seluruh peserta didik secara aktif dengan memaksimalkan segala sarana prasarana yang dimiliki untuk mencapai keberhasilan belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Lebih lanjut, dosen dan guru dapat menentukan metode dan teknik pembelajaran yang paling sesuai dengan karakter tiap-tiap materi. Kegiatan workshop lesson study diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dosen maupun guru dalam merancang model pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik dan tidak membosankan.

Lesson study adalah suatu proses kolaboratif dimana sekelompok pendidik  mengidentifikasi suatu masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran, membelajarkan siswa sesuai skenario, mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain. Lesson study merupakan kegiatan kajian terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidik. Jadi, lesson study bukan metode mengajar, walaupun dalam kegiatan kajian pembelajaran tersebut, para pendidik pasti akan membicarakan metode mengajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Kegiatan kajian pembelajaran tersebut dilakukan oleh sesama pendidik dalam kegiatan kelompok kerja pendidik di suatu sekolah atau pun suatu tempat. Oleh karena itu, kegiatan lesson study perlu dikembangkan sebagai budaya dan upaya perbaikan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

f.     Pengayaan Sumber Belajar Berbasis Referensi Digital

1)    Deskripsi Kegiatan

Kegiatan pengayaan sumber belajar berbasis referensi digital merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran, wawasan, dan keterampilan guru tentang pentingnya penggunaan sumber belajar berbasis referensi digital. Kegiatan ini memfasilitasi dosen FKIP UMS untuk memberikan informasi mengenai cara penggunaan sumber belajar berbasis referensi digital untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyesuaikan perkembangan teknologi informasi dengan penggunaan sumber belajar yang digunakan oleh guru di Sekolah Laboratorium dan Sekolah Mitra. Melalui kegiatan workshop pengayaan sumber belajar berbasis referensi digital, guru dapat semakin membiasakan diri untuk mencari sumber belajar dengan mudah.

Salah satu sumber belajar berbasis referensi digital yang telah digunakan di FKIP UMS dapat dilihat di web reli.fkip.ums.ac.id. RELI (Resources of Education and Learning Instruction) merupakan web yang berisi tentang sumber belajar berbasis referensi digital dan referensi model-model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan workshop pengayaan sumber belajar berbasis referensi digital guru diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh untuk meningkatkan kualitas sumber belajar yang digunakan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi guru untuk mengembangkan dan mempublikasikan bahan belajar interaktif mandiri, memperkaya konten pendidikan di internet, memotivasi sekolah mempublikasikan aktivitasnya, membentuk kultur pembelajaran yang inovatif dan kreatif bagi seluruh warga sekolah melalui sumber belajar berbasis referensi digital, serta meningkatkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya keterbukaan informasi bagi public.

Pengaruh konvergensi dan modernisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menggunakan internet telah memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan dengan cara mudah dan cepat. Fenomena ini mengakibatkan guru harus meningkatkan skill dalam pengayaan sumber belajar. Referensi digital merupakan salah satu terobosan baru di bidang literasi yang berfungsi untuk mempermudah peserta didik dalam mencari referensi berbasis IT.

Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu modal penting yang harus dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di abad 21. Pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan telah ditekankan oleh Negara-Negara di Asia Tenggara. Guru sebagai agen pembaharu pendidikan di sekolah harus berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi khususnya sumber belajar berbasis referensi digital. Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan semaksimal mungkin demi terbentuknya generasi yang cerdas, kompetitif, dan berkarakter. Setelah mengikuti kegiatan workshop pengayaan sumber belajar berbasis referensi digital diharapkan guru dapat semakin meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pencarian sumber belajar yang menarik, kreatif, dan inovatif.

[wzslider autoplay=”true” interval=”4000″ exclude=”http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/693166bb-2763-4acb-8e7c-e015ee195e8c.jpeg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/a4ea306b-3c19-4ea1-9f8e-2266b7421238.jpeg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/ca073b78-c075-4524-9621-ce1d845e7d17.jpeg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/cf560a19-32f2-4e0a-b53c-fbc118a20e96.jpeg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/DSC_0005-min.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/DSC_0043-min.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/DSC_0047-min-1.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/DSC_0068-min.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/IMG_3942.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/IMG_3947.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/IMG_3949.jpg, http://fkip.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/43/2018/07/DSC_0047-min.jpg”]