KKNDIK FKIP UMS: SULAP LADANG SAMPAH MENJADI TAMAN DESA BERSAMA WARGA

Klaten, 14 Februari 2019

Seperti yang kita ketahui bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) identik dengan pemandangan tumpukan sampah yang menggunung disertai bau busuk yang sangat menyengat. Bau busuk tersebut tentu sangat mengganggu sekali bagi masyarakat setempat yang tinggal disekitaran wilayah tersebut.

Melihat hal tersebut, tim Mahasiswa KKN Dik FKIP UMS Kabupaten Klaten Desa Kajen berinisiatif untuk mengubah TPA yang selalu identik dengan tumpukan sampah dan bau busuk menjadi taman bunga  yang sangat cantik dan indah.

Dalam merealisasikan hal tersebut, Tim Mahasiswa KKN-DIK bersama warga Dukuh Topeng, Desa Kajen berhasil mengubah tempat pembuangan sampah menjadi sebuah taman yang asri dengan ditumbuhi tanaman-tanaman serta bunga-bunga yang membuat pemandangan di sekitarnya menjadi jauh lebih indah daripada sebelumnya.

TPA yang biasanya tampak kumuh dan kotor sama sekali tak terlihat lagi, bahkan kini mahasiwa KKN-DIK Kajen berencana untuk membuat taman tersebut lebih menarik untuk dikunjungi warga Dukuh Topeng.

Kedepannya, warga RW 08 merencanakan agar taman yang berada di Dukuh Topeng, Kecamatan Ceper ini menjadi tempat bermain untuk anak-anak kecil dan juga untuk melihat indahnya pemandangan disekitar taman tersebut, walaupun proses pembuatan tempat bermain membutuhkan waktu yang lama dan juga dana yang besar. Namun warga RW 08 akan merealisasikan secepat mungkin agar Dukuh Topeng, Desa Kajen terlihat lebih indah dan menarik.

Lahan bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Taman ini bak di sulap sedemikian indahnya. Bau tidak sedap serta sampah berserakan yang dulu kerap terlihat menggunung, kini berubah menjadi hamparan berbagai tanaman. Tampilan taman semakin cantik dengan bunga-bunga yang menghiasi area taman.

Taman tersebut dibuat semata-mata untuk memberikan contoh kepada masyarakat agar mau mengelola sampah dengan baik dan kesadaran masyarakat tentang membuang sampah pada tempatnya. Di area sekitar taman, rencana akan dibuat tempat duduk agar orang tua bisa mengawasi anak-anaknya pada saat bermain di taman tersebut. Setiap harinya warga dituntut kesadaran untuk merawat taman yang sudah dibuat dengan gotong-royong. Salam @FKIP CAKAP

Penulis:

  • Tim Mahasiswa KKN Dik Kab. Klaten, Kec. Ceper, Desa Kajen

[wzslider autoplay=”true”]