Surakarta, 12 September 2020
Dalam rangka mempersiapkan calon pendidik masa depan dan mewujudkan visi kelembagaan yang memberi arah perubahan, FKIP UMS menyelenggarakan adaptasi program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 berupa home schooling dan school visits. Program ini menjadi gagasan progresif yang dicapai oleh FKIP UMS untuk mencegah terjadinya education death yaitu kondisi menurunnya kualitas pendidikan akibat kurang optimalnya kegiatan akademik selama masa pandemi. Penyelenggaraan PLP 2 ke dalam bentuk Homeschooling dan School Visit terbukti membantu para guru dan orang tua untuk memastikan peserta didik tetap memperoleh asupan pendidikan sebagaimana mestinya. Selain itu, mahasiswa PLP 2 juga belajar mempraktekkan kompetensi pedagogi dan kompetensi profesional yang telah diperoleh di bangku perkuliahan.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Koesoemo Ratih, PhD., penangung jawab program PLP 2, mahasiswa yang mengikuti program ini berjumlah 1.712. Jumlah tersebut tersebar ke seluruh nusantara, dari wilayah perkotaan, pedesaan, dan pelosok meliputi pulau-pulau besar dan daerah perbatasan atau 3T. Ragam model pembelajaran yang diterapkan oleh mahasiswa, baik Home schooling dan School Visit, dalam bentuk pembelajaran daring, luring, maupun blended-learning menunjukkan bahwa mahasiswa PLP 2 FKIP UMS memiliki kompetensi untuk mengembangkan inovasi-inovasi pendidikan di masa depan. Salah satu gebrakan yang dilakukan mahasiswa ialah konsen mereka untuk meningkatkan pendidikan karakter kepada para siswa. Dari survei kepada mahasiswa, diperoleh kesimpulan bahwa PLP 2 turut berkontribusi kepada program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digagas oleh Kemendikbud. Pada sesi refleksi dan evaluasi PLP 2, para mahasiswa menyatakan telah turut mengupayakan penguatan nilai-nilai sikap seperti kedisiplinan, kejujuran, dan religius. Dengan demikian, tidak hanya para siswa memperoleh transfer of knowledge, tetapi juga mereka tetap mendapatkan esensi pendidikan yaitu pengembangan moral dan perilaku.
Berikutnya, FKIP UMS telah siap dengan gebrakan baru berupa Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) Terintegrasi Luaran Artikel Publikasi Ilmiah. Program ini merupakan pengembangan dari program KMP yang dicanangkan oleh Kemdikbud RI. Program ini memanfaatkan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh LPDP dan menawarkan konversi SKS mata kuliah KKNDik 4 SKS, MK Pengembangan dan Penerapan Keilmuan Prodi 4 SKS, juga outcome based education dalam bentuk 4 SKS skripsi dengan luaran artikel publikasi. Saat ini, tercatat 13 mahasiswa yang telah diajukan kepada Kemendikbud untuk seleksi berikutnya. Dan, program ini akan dikembangkan dengan skim pembiayaan dari FKIP UMS, demikian papar Dekan FKIP UMS Prof. Harun Joko Prayitno.
Hadir pada acara penutupan yang dilanjutkan dengan evaluasi dan refleksi pengembangan program ini seluruh mahasiswa PLP 1.772, semua DPL, semua guru pamong, semua orang tua/wali dari berbagai pelosok. Dari Thailand, dari Sumatra, dari Kalimantan, dari Mataram, dari Maluku, dari Sulawesi, dari Jayapura, dll. Salah satu guru pamong yang mewakili acara ini adalah Bapak Supriyadi S Ag,, M PdI, Guru dari SMAN1 Manado menyampaikan bahwa program ini sangat adaptif dan oleh karenannya ke depan perlu di kembangkan. Sementara itu, salah satu peserta program Aufa Qutratu ‘Ain yang melaksanakan School Visits di salah satu SMA di Sulawesi menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terutama dalam pemebntukan kedisiplinan, kejujuran, religius bagi mahasiswa dalam rangka menuju guru profesional sejati yang bisa menjadi inisiator perubahan pendidikan dalam konteks komunikasi global. Salam @FKIP CAKAP.